My World of Human Resource Development

Thursday, May 04, 2006

Inspirational 02

Bagaimana kualitas seorang insan ketika sudah dewasa, sangat tergantung dari cara lingkungannya membentuk insan yang bersangkutan. Tulisan Dorothy Low Nolte di bawah ini bisa menjadi gambaran dan pedoman bagi kita tentang suat proses dan hasilnya bagi setiap insan. Tulisan luar biasa ini sangat mengilhami saya dan mudah-mudahan juga bisa mengilhami Anda.
Dari Lingkungan Hidupnya Anak-anak Belajar
Jika anak biasa hidup dicacat dan dicela, kelak ia akan terbiasa menyalahkan orang lain.
Jika anak biasa hidup dalam permusuhan, kelak ia akan terbiasa menentang dan melawan.
Jika anak biasa hidup dicekam ketakutan, kelak ia akan terbiasa merasa resah dan cemas.
Jika anak terbiasa hidup dikasihani, kelak ia akan terbiasa meratapi nasibnya sendiri.
Jika anak biasa hidup diolok-olok, kelak ia akan terbiasa menjadi pemalu.
Jika anak biasa hidup dikelilingi perasaan iri, kelak ia akan terbiasa merasa bersalah.

Jika anak biasa hidup serba dimengerti dan dipahami, kelak ia akan terbiasa menjadi penyabar.

Jika anak biasa hidup diberi semangat dan dorongan, kelak ia akan terbiasa percaya diri.

Jika anak biasa hidup banyak dipuji, kelak ia akan terbiasa menghargai.

Jika anak biasa hidup diterima oleh lingkungan, kelak ia akan terbiasa mencintai.

Jika anak biasa hidup tanpa banyak dipersalahkan, kelak ia akan terbiasa senang dengan dirinya sendiri.
Jika anak biasa hidup mendapatkan pengakuan dari kiri kanan, kelak ia akan terbiasa menetapkan sasaran langkahnya.

Jika anak biasa hidup jujur, kelak ia akan terbiasa memilih kebenaran.
Jika anak biasa hidup diperlakukan adil, kelak ia akan terbiasa dengan keadilan.
Jika anak biasa hidup mengenyam rasa aman, kelak ia akan terbiasa mencintai orang-orang di sekitarnya.

Jika anak biasa hidup di tengah keramahtamahan, kelak ia akan terbiasa berpendirian, “Sungguh indah dunia ini!”

-Dorothy Low Nolte-
(Children Learn What They Live With)

1 Comments:

  • At 9:17 PM, Blogger Guntar said…

    Bila tidak dicerna scr bijak, gagasan di atas itu bisa berpotensi mjdkn seseorang memposisikan diri sbg korban. Ssorang yg biasa menentang menyalahkan lingkungan permusuhan yg membesarkannya. Ssorg yg selalu meratap menyalahkan knp dia dulu selalu dikasihani.Padahal, kita bisa membentuk semua ini.

    Kita bukanlah korban, jika kita memilih utk itu.

     

Post a Comment

<< Home